Rabu, 10 Maret 2021

So Blue...

 Sooooo uncomfortable...

Entah mengapa sejak kejadian 2 hari  yang lalu, rasa tidak nyaman ini menjadi semakin terasa. Seperti throwback ke saat-saat itu. Sama persis rasanya. Ada yang beda... ada yang berubah... entah memang nyata.. atau hanya rasaku saja.

Yang terjadi saat itu mungkin hanya membuatku sedikit kecewa, dan aku rasa cukup wajar karena aku tetap manusia. Tapi yang lebih membuatku kecewa adalah setelah percakapan terakhir kita yang singkat di WA, kamu tidak menghubungiku bahkan setelah membaca story WA-ku. Dan itu tidak seperti biasanya. Bahkan sampai hari ini. Percakapan kita pun terasa hanya seperti basa basi saja, tanpa rasa.

Rasanya aku terlempar kembali ke masa-masa itu. Saat kamu menghilang begitu saja. Mungkin tidak secara raga, kamu tetap ada tapi tiada. Yang berbeda kali ini, mungkin tidak ada orang lain yang membuatku merasa sangat terabaikan. Saat ini, yang ada hanya kamu dan cuma kamu. Dan sekali lagi, aku terabaikan.

Entahlah... just feel so blue saat ini... 

Bila memang kisah yang sama.. cuma satu yang aku minta.. setidaknya berpamitanlah...



Selasa, 05 Januari 2021

Suatu Hari Nanti

Dear senja...

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Sewindu lebih perjalanan kita, membuat banyak hal yang terpikirkan, membuat banyak hal yang kutakutkan... tentangku, tentangmu, tentang kita.

Entah akan sampai dimana perjalanan kita. Yang pasti ujungnya terpapar jelas dan nyata. Entah kapan, perpisahan itu tak akan terelakkan.

Suatu hari nanti, saat rasamu sudah tak sama dengan rasaku...

Suatu hari nanti, saat lelahmu tak mampu lagi berdamai dengan masalah hidupku...

Suatu saat nanti, saat bahumu menjadi begitu lelah untuk jadi sandaranku...

Suatu hari nanti, saat aku sudah tak lagi menjadi tempat pemberhentianmu...

Suatu hari nanti, saat tanganmu tak ingin lagi menggenggam jemariku...

Suatu hari nanti, saat sikap dan ke-moody-anku menjadi begitu melelahkan bagimu...

Pergilah...

Aku akan baik-baik saja...

Aku yakin, melanjutkan langkah tanpaku akan membuatmu lebih baik-baik saja... 

Melepaskan semua beban yang ada karenaku akan membuat bahumu terasa lebih ringan...

Tidak mudah untukku...

Tapi... suatu hari nanti...

Aku rela tak lagi menjadi jinggamu...

Sabtu, 05 Desember 2020

Ketika Mimpi Terbang Terlalu Tinggi

Ketika tidak tahu apa apa akan lebih menyenangkan

Ketika tidak menjadi siapa siapa akan lebih menenangkan

Dear senja...

Entah mengapa selalu merasa seperti ini di saat2 bahagiamu. Bukan apa apa... hanya saja langsung terasa saja bahwa seperti apapun juga, aku tidak akan pernah menjadi bagian utuh di dalamnya... Aku masih dan akan selalu menjadi orang di luar batas hidupmu...

Ketidakberanianku menerima satu kata yang kamu sematkan untukku juga bersumber dari itu... Aku tidak berani bermimpi terlalu tinggi, menyandarkan banyak harapan kepadamu yang akhirnya justru akan membebanimu...

Jujur... kadang semua terasa absurd... justru di saat seperti ini aku merasa jauh... aneh kan... Tapi di saat2 seperti ini aku tidak berani mendekat... takut dengan persepsimu tentangku... takut dengan harapanku kepadamu... Harapan yang akan terbang terlalu tinggi, mimpi yang akan sirna saat aku terbangun nanti...

Aku sungguh ingin menghilang, ingin tak terlihat, ingin tak tahu apa2...

Biar saja bahagiamu menjadi milikmu.. aku menepi dulu...


Minggu, 09 Desember 2018

Maaf Untuk Apapun Aku

Karena saia tidak berani mengharapkan apa-apa...

Aku sadar, kadang aku terbang terlalu tinggi. Mengharap kamu mengerti begitu saja apa mauku. Menjadi seseorang yang terlalu misterius buatmu. Menjadi seseorang yang kamu anggap tidak membutuhkanmu...
Seandainya kamu tahu begitu banyak inginku tentangmu.. mungkin aku akan menjadi orang yang paling manja sedunia...
Mauku.. jangan bertanya.. datang saja.. temui aku... Terlebih kamu tahu kondisi dan dan posisiku saat ini... Terlalu muluk2 ga sih?
Aku terlanjur menjadi seperti ini. Menjalani setiap hari yang penuh perjuangan... Sendiri... Tanpa kemanjaan, tanpa perhatian dari seseorang yang seharusnya melakukan itu.
Aku menjadi terlalu terbiasa dengan kehadiran dan perhatianmu... Dan finally.. aku ingin lebih dari itu... Childish kan??
Ah... Sudahlah...
Biarlah inginku tetap hanya jadi inginku...
Maaf... Untuk apapun aku...

Minggu, 18 November 2018

Dan Ini Semua Tentang Hati

Cerita ini tentang hatiku. Hati yang masih saja bergejolak saat menuliskan kisah tentangmu. 
Banyak masa yang terlewat dan tak sempat kutulis dalam perjalanan kita. Banyak hal yang akhirnya hanya bisa kurasa dan kusimpan dalam kepala. 
Ada satu masa, saat rasa percaya menjadi sebuah tanda tanya. Kamu dan semua kisah masa lalumu, sungguh membuat hatiku jadi membiru.
Sekali lagi kurasakan sedih yang teramat sangat. Mendengar cerita tentang bagaimana kamu dengan 'mereka', saat aku baru tahu bahwa aku mungkin hanya sebuah persinggahan sementara, membuatku menahan air mata sekuat tenaga. Berharap sahabatku tidak curiga dan bertanya-tanya tentang kita. 
Seandainya mereka masih ada, aku kamu anggap apa?
Seandainya mereka masih ada, mungkinkah kamu menganggapku ada?
Aku hanya sebuah pilihan terakhir saat mereka tak lagi ada.
Mungkin aku tak akan pernah terlihat jelas dimatamu. Hanya sebuah bayang-bayang tanpa warna dibandingkan dengan mereka. Bahkan saat kita sudah berjalan sejauh itu, kamu masih saja merangkai kata sayang untuk mereka. Pernahkah membayangkan pedihku?
Itu hanya kamuflase saja, katamu. Benarkah? Saat dulu kulihat kedekatanmu dengan mereka, tanpa aku tahu apa-apa dan kamu mengabaikanku begitu saja. Masihkah sekedar kamuflase? Ahh.. entahlah..
Berkali-kali kamu meyakinkan aku tentang rasamu. Entah mengapa masih saja ada rasa yang tak biasa. Masih ada tanda tanya "benarkah?"
Satu hal yang aku tahu pasti, aku menyayangimu, masih... seperti dulu...
Tentang rasamu, biarlah terjawab waktu...



Sabtu, 08 April 2017

Ah... aku cuma...

Teriring rinai gerimis hujan...
Menikmati setiap rasa yang tertahan...

01.12 WIB
Gerimis malam ini mengiringi air mataku yang menetes lagi saat kubaca setiap kisah kita yang pernah kutulis. Ah... entah mengapa, hari ini aku merindukanmu. Sebuah rindu yang tak biasa. Sebuah rindu yang terasa begitu menyesakkan dada.
Hari ini tak ada kabar darimu. Tak ada 1 pesan pun masuk di HP ku. Menunggu dan terus menunggu. Sejak pagi.. sampai larut malam ini...
Aku tahu.. tidak seharusnya aku seperti ini. Wajar saja tidak setiap hari kamu kirim pesan padaku. Hanya saja... jeda waktuku dan kebiasaanmu akhir2 ini membuat hal itu menjadi rutinitas baru untukku. Dan entah mengapa, aku tak pernah punya keberanian lebih untuk berkirim pesan terlebih dulu kepadamu. Aku hanya bisa berharap dan menunggu sebuah pesan yang cukup mengobati rasa rinduku.
Seharian ini aku tak bisa melepas sosokmu dari kepalaku. Dan akhirnya rindu ini harus menyerah pada seuntai air mata yang harus kusembunyikan dari mereka yang ada di sekitarku.
Gemini... aku rindu... aku rindu kebersamaan kita... aku rindu setiap cerita yang kamu bawa... aku rindu setiap canda yang kita punya... aku merindu semua tentangmu.
Tidak berharap banyak bahwa kamupun merindukanku...
Hanya berharap kamu tahu rasaku...
Seuntai rindu yang kubawa untukmu...


Rabu, 05 April 2017

Serenade senja...

Sebab engkau terlalu tinggi untuk kuraih...
Sebab engkau terlalu jauh untuk kurengkuh...

Lagu ini mengiringiku menulis lagi sebuah kisah tentang kita. Sebuah lirik yang entah mengapa selalu saja terasa begitu menyentuh hati saat kudengar. Menggambarkan rasa yang bergejolak dihati. Tentangmu... masih saja... tentangmu.
Kisah kita sampai disini. Saat sebuah jeda harus tercipta. Saat waktu terasa berjalan begitu lama. Saat menunggu menjadi bagian yang paling menjemukan.
Aku sampai pada waktuku. Menjalani sebuah fase kehidupan yang baru. Banyak rasa yang terukir disana. Bahagiaku atas kehadiran seseorang yang baru. Lelahku atas ritme hidup yang baru. Kejemuanku atas rutinitas yang baru. Dan yang pasti... ketakutanku atas kehilanganmu... lagi...
3 minggu sudah jeda ini kulalui. Sampai beberapa hari yang lalu, kamu masih saja begitu hangat. Setiap hari menanyakan kabarku... mengirim pesan pagi dan malam... bahkan mengucap kata sayang dan rindu yang membuatku merasa kehadiranku begitu berarti. Mencari banyak cara dan alasan untuk bertemu. Walau hanya sesaat sekedar untuk mengusap rindu.
Sampai beberapa hari yang lalu... masih saja kutangkap rasa yang terpancar di matamu saat kita bertemu. Rasa yang begitu hangat di hatiku sehangat pelukmu yang sangat kurindu. Ah.. mungkin kamu tak tahu... betapa nyamannnya aku berada di pelukmu... pelukan yang selalu bisa menenangkan gejolak hatiku. Tapi aku lupa... itu kamu... aku lupa... kadar rasa kita masih tak bisa disamakan...
Pertemuan kita sepagi kemarin terasa begitu canggung dan hambar. Walaupun masih saja kamu mengecup keningku... walaupun masih saja memeluk erat tubuhku. Tapi entah mengapa... ada rasa yang berbeda... hangatnya tak lagi sama...
Hfftt... aku tahu... harusnya aku tidak sebaper ini. Aku mengenalmu... sekian lama hapal dengan kebiasaanmu. Kamu ya begitu... kadang ada... kadang tiada... tapi tetap saja... sang hati masih saja meronta.
Masih saja terselip rasa takut kehilanganmu. Masihkah kamu kan ada saat jeda ini tiba pada akhirnya? Masihkah kamu kan ada saat semua tentangku tak lagi sama?
Ah... entahlah... mungkin semua tak akan lagi sama... mungkin kamu tak akan lagi ada... tapi satu hal yang pasti... rasa ini tanpa jeda...
I luv u, Gemini... I still do....